Selasa, 07 Juli 2009

"APAKAH PERLU KEJUJURAN INI BUATMU PUTRA"

“APAKAH PERLU KEJUJURAN INI BUAT MU PUTRA”

“KEJUJURAN BUAT MU PUTRA”

BY: ROSWIDH

Ada keinginan untuk menyapa mu “ Sudah makan Putra, Masih di kantor ya”,
“ ya”.
Singkat, selalu singkat jawabanmu. Aku tak heran dan aku akan tau itu selalu jawaban yang kamu tuliskan di YM chatt yang kamu tuliskan untukku.
“dimana Putra”.
“ kat sini, aku sendirian, sepi. Rossy kirimkan fhotomu yang terbaru”.
“khan sudah aku kirim 2 hari yang lalu untuk kamu”
“iya tapi tolong kirimkan lagi fhoto kamu, kamu jangan nipu saya”.
“kenapa, kenapa kamu tak percaya itu fhoto saya?. Kenapa kamu katakan saya nipu kamu?”
“ Aku ragu itu bukan fhoto kamu ya?”.
“Itu fhoto aku waktu masih muda iya fhoto aku setahun yang lalu”.
“ Tapi kelihatannya kamu masih sexy ya?”
“Makasih Putra”
“Apa kamu mau fhoto aku yang aku pakai jilbab atau kerudung?. Nanti di Malysia aku pake kerudung boleh?, atau aku boleh pakai kaos dan short aku suka baju yang praktis “
“suka-suka kamu saja”
“Ok makasih ya. Selamat kerja Putra. Thanks your time, bye’”
“Bye”
***

Rossy ingat ia dan Putra berkenalan lewat chatting di Yahoo Massengger.
“Hallo aku Rossy, female , stay in Indonesia ”
“Aku Putra di Malaysia”
“ Oh ya…. Aku mau cari kerja disana bisa bantu ndak?”
“Bisa”
“kamu mau kerja apa?”
“Pembantu Rumah tangga”.Rossy hanya teringat dengan kata-kata ini jika chatting dan ada keinginan minta carikan kerja di Malaysia , dengan teman-teman chatt nya tak terkecuali Putra teman barunya di YM ini.
“Kirimkan fhotomu aku ingin tau kamu”
“ “aku tua dan ndak cantik”
“ Tidak masalah khan kamu kerja sama saya dan untuk cuci2 rumah”
“apa itu cuci rumah”
“itu istilah Pembantu rumah tangga jika di Malaysia ”
“Oh……Oh “ Rossy hanya tersenyum mendengar istilah itu.yang sebentar lagi akan disandangnya dan pekerjaan itu akan dilakoninya……Di Malaysia lagi.
“ Kata orang perlu Pasport ya untuk ke sana ”dan Visa untuk izin kerja disana ya”
“ iya Pasport untuk izin Berangkat tapi tak perlu Visa karena negara kita termasuk dalam negara Asean jadi tak perlu visa tapi kamu perlu sponsor lembaga atau orang yang bertanggung jawab jika kamu kerja di Malaysia ini”
“ siapa sponsor saya?”
“ saya dan saya yang akan urus semuanya setelah kamu tiba di Malaysia”
“Aku belum pernah ke Luar negeri. Malaysia itu Luar negeri khan?”
“iya, Nanti aku jemput di Airport, tolong kasih khabar dan kedatanganmu yang pasti kapan”.
“ Really…….. kamu mau menjemput aku. Yang akan cuci-cuci rumah kamu?”
“iya”
Iya, iya…….. Itu kata-kata yang selalu dikatakannya .dan Rossy tau itu.

***
Rossy teringat akan ucapan temannya 2 Minggu yang lalu.
“Rossy kamu harus buat Pasport jika ingin kerja keluar negeri” dan juga kamu harus punya sponsor disana”
“iya nanti aku buat pasport dan untuk apa sponsor itu? Rossy seakan-akan tidak tau apa arti sponsor dalam percakapan ini.
“ Sponsor itu orang atau lembaga yang bertanggung jawab atas keberadaanmu diluar negeri dimana kamu akan kerja nanti”.
“ oh ya…….. makasih ya atas sarannya”

***

Sejak saat itu Rossy sesekali kirim email dan juga chatting dengan Putra dan tak lupa membicarakan tentang Pasport yang sedang dalam proses pembuatan di kantor Imigrasi.
Suatu hari teman nya yang lain bertanya.
“Rossy kamu akan bekerja di Malaysia apa benar?”
“iya” itu jawabanku jika ditanya .

***


“kenapa kamu belum berangkat ke Malysia kata kamu bulan Agustus kamu akan datang” dalam kesempatan yang lain waktu chatting Putra bertanya.
“Pasportku khan belum selesai”
“ok” singkat jawaban Putra
Pernah Rossy tanyakan juga dalam suatu kesempatan waktu Chatting dengan Putra
“Berapa gaji yang akan aku terima jika kerja dirumahmu?”
“500 ringgit”
Rossy mengambil kertas dan pena, dengan cepat Rossy mencoret-coret mengalikan 2800 rupiah kali 500
“ Cuma 1 juta 400 ratus ribu rupiah? Cuma segitu ?Kok kecil gaji saya?”
“ itu sudah besar untuk cuci-cuci rumah di Malysia”
“makasih Putra”
Cuci-cuci rumah iya itu istilah untuk pembantu rumah tangga jika di Malysia.
Apakah Rossy benar-benar ingin cari kerja di Malaysia sebagai cuci-cuci rumah……..batin Rossy dalam hati.
Apakah pekerjaan itu sudah sesuai untuk dirinya? Rossy terdiam…..ingin menangis.rasanya pekerjaan itulah yang terbersit dihatinya hanya itu kata yang sesuai dan ada dihatinya saat itu.

***

Masih teringat ucapan Ibu kost siang itu
“Rossy 3 hari lagi jika kamu tidak bayar uang kost kamu harus memaklumi jika Ibu memasukkan orang lain untuk ganti dirimu di kamar yang kamu tempati selama ini”
“kenapa bu?.apa tidak ada kebijaksanaan .dari ibu karena saya menunggak uang kost….dimana saya akan tingggal……….jika saya tidak boleh tinggal disini lagi? karena keterlambatan saya bayar uang kost?”.
“maaf ibu, uang kost saya pakai untuk keperluan yang mendesak”.
“Beri saya waktu ibu” Rossy menangis.tapi ibu kost sudah berlalu dan tak mendengar isakan tangis Rossy. .pedih…….. sedih……… dan mulai saat itu terbersitlah dalam hati Rossy cari kerja dan mendapat uang.
Dibukanya tasnya dicarinya kunci kamar kost, dengan lunglai dicampakkanya badan ke tempat tidur setelah sebelumnya menaruh buku-buku yang selalu dibawanya.
Rossy berbaring dan ditengadahkanya kepalanya disapunya matanya sekeliling kamar ini, 2 tahun Rossy dalam kesendirian di kamar ini.disini ada kamar mandi tapi kamar ini tanpa Televisi tanpa radio tapi banyak buku walau tanpa lemari, sebenarnya Rossy betah…di kamar ini dalam kesendirian walau kadang sering menangis tapi masa lalu adalah masa lalu yang dipikirkan adalah hari ini dan hari esok yang harus disongsong dan hari-hari dijalani Rossy dengan kegiatan positip penuh bahagia walaupun hati perih….. Rossy selalu bahagia. Sampai kejadian siang tadi,. waktu ibu kost meminta sewa kamar ini…..iya uang kost sudah dipakai Rossy untuk membayar pembuatan passport ke Malaysia . Iya ……. kamar ini tak terasa nyaman lagi. Kemana Rossy akan pergi?.
Untuk apa ke Malysia.itu nama Negara yang satu-satunya Rossy ingat untuk menghilangkan sedih….. sedih……. ya sedih untuk menyongsong hari bahagia.
***


“Apa kamu perlu uang”
“Uang untuk apa Putra”
“”Untuk kamu beli tiket ke Malaysia , apa kamu serius cari kerja di Malaysia ”.suatu hari Putra menanyakan dalam chatt.
“Nanti saya kirim uang untuk kamu”
“Tidak usah Putra aku masih ada uang”
“jangan sungkan nanti aku kirimi kamu uang berapa kamu perlu uang “
“kirimi saja saya 600 ribu itu kata orang jika untuk beli tiket ke Malaysia ”
“ aku tuliskan No Rekening aku ya Putra untuk kamu “
“iya”
“Putra apa kalo kerja dirumah mu cuci baju pakai tangan”
“Pake mesin cucilah”
“Masak? Kamu suka masakan apa? aku kurang bisa masak”
“ apa saja aku suka”
“Boleh aku kursus bahasa Inggris jika aku selesai dan sudah beres kerja sore hari nya”
“boleh”
“Apa boleh aku pakai computer mu untuk ngetik”
“Boleh”
“Putra kok kecil gajiku”
“nanti jika kamu rajin kerja, akan saya naikkan gajimu, tapi jangan hanya awalnya saja kamu rajin”
“iya……. aku akan rajin Putra”
“Putra …..aku khan bisa ngetik kenapa aku tidak kamu pekerjakan saja dikantormu”…..
“nantilah sampai disini kita bicarakan lagi. Sorry aku sibuk “
“Iya maaf Putra.” Eh boss Putra……. aku tersenyum simpul…memanggilnya Boss itu kata-kata yang hanya aku ucapkan dalam hati , tapi Putra di Malysia tidak tau dan tidak mendengar kata-kata ku ini khan?.
***

Tapi sejak saat itu tidak ada keberanian lagi bagi Rossy untuk bertanya dan menyapa walau dalam YM, karena iya itu alasan Rossy, khan Putra calon Boss nya di Malaysia nanti masak sich orang cuci-cuci rumah akrab dengan Boss. Sampai siang itu, ada keberanian Rossy untuk menyapa Putra.
“Putra apa kamu sudah makan siang? Sudah Sholat?”
“Sudah”
“aku sedang baca artikel tentang Road Construction aku mau buat resensinya”
“Ok”
Ok…. Iya……. itu kata-kata singkat yang selalu ditulisnya kalau chatt . Rossy tersenyum. Iyalah…… khan dia calon boss jadi ndak mungkin ramah-ramah dengan orang yang calon cuci-cuci rumah.
***

Dalam suatu kesempatan chatt lagi Putra menanyakan
“kenapa kamu belum datang ke Malaysia ? kata kamu akan datang bulan Agustus?”
“maaf Putra aku tidak punya uang untuk beli tiket?”
“kemaren saya tawarkan akan kirimi kamu uang tapi kamu menolak, saya akan kirimi kamu uang untuk beli tiket ke Malaysia ”.
“Iya saya mau……… khan sudah saya kirimkan No Rekening saya, apa kamu tidak baca khan saya tulis waktu itu kita chatting”.
“ oh saya lupa” tolong kamu tulis lagi No Rekening kamu ya?”
Oh….. pasti Putra sibuk dengan kerjaan kantornya waktu chatting kemaren, sehingga dia tidak sempat membaca no. rekening yang sudah aku tulisan kan . Mungkin dia hanya membaca kata-kata bye…… saja…waktu chatting itu.
Heran aku kenapa aku ingin Putra mengerti diriku. Siapa ya aku ini. He…...he…….. calon cuci-cuci rumah Putra. Perasaan ku teman dekat aja di chatting. Ternyata aku ini di matanya orang yang akan cuci-cuci rumahnya Putra.
“ iya……tapi nanti saja kirimi aku uang Putra , seperti nya aku batal bulan Agustus tapi akhir Oktober berangkat ke Malaysia itu”.
“Kenapa bulan Oktober, kenapa tidak bulan Agustus ini saja kamu berangkat?”.
Iya kenapa bukan bulan Agustus?, kenapa Rossy mau berangkat bulan Oktober? Rossy berbohong pada Putra. Sebenarnya Rossy ke Malaysia itu bukan untuk cari kerja Full time. Tapi ingin part time saja. Karena sebenarnya Rossy ke Malaysia itu dalam rangka study karena mendapat beasiswa Sandwich ke Luar negeri, mengapa memilih Malaysia, ini alasan Rossy karena Bahasa Inggris Rossy Toeflnya tidak sampai 550 jadi karena salah satu pertimbangan bahasa itulah Rossy memilih Malaysia yang bahasanya Melayu dan combine dengan Inggris untuk tulis menulis dan lisan selama berada di Malaysia. Selain menambah wawasan, Rossy akan mendalami research nya di University Putra Malaysia (UPM) tepatnya di Selangor. Keberangkatan ke Malaysia itu di cancel oleh pemberi dana karena pengurusan pasport studi untuk yang penerima beasiwa lebih dari lima ratusan orang ke semua Negara di Indonesia. Penerima beasiswa Sandwich ke Malaysia ini ada 190 orang yang tersebar di beberapa negeri di Malaysia dan Rossy memilih dan mendapat Letter of Acceptance (LoA) dari Prof Ghizan Saleh dan Prof Jamal Talib dari UPM Selangor Malaysia selama 6 bulan.
Akankah Rossy berbohong pada Putra. Apa tujuan Rossy sebenarnya di Malaysia itu?. Ah……Biarlah Putra tau bahwa Rossy memang benar-benar menginginkan pekerjaan di Malaysia sebagai cuci-cuci rumahnya.

***
“Pembantu rumah tangga?”, tanya Floresia suatu hari dalam kesempatan bincang-bincang setelah sholat Zuhur dan mereka duduk sebentar di ruang baca sebelum masuk ke Cyber untuk search data-data tugas kuliah.
“iya aku inginkan pekerjaan itu”
“Kenapa kamu memilih pekerjaan itu”.
“karena……. aku sedih aja dan hanya itu pekerjaan yang bisa aku pilih”.
“Kamu tau waktu itu di kost aku terusir, karena terlambat bayar uang kost, walau sudah hampir 2 tahun aku tinggal di kost itu, dan tidak ada kebijaksanaan dari ibu kost .walau aku tau aku salah”.
“Kamu tau uang kost itu khan ……aku pakai untuk buat passport”
“Buat pasport?” untuk apa buat passport?” jadi kamu ikut ya seleksi beasiswa ke luar negeri?” dan apa pasport dan tiket biaya sendiri”
‘aku ndak tau” yang pasti aku ingin kerjakan yang aku bisa karena pemerintah banyak kerjaannya, khan pemerintah bukan hanya mengurusi aku seorang yang akan berangkat” banyak mahasiswa yang akan berangkat, jadi yang bisa kita kerjakan ya kita kerjakan”.
“Oh ya Floresia , 2 tahun aku tinggal di kost itu, akhirnya iya……..aku kepikiran jika jadi pembantu rumah tanga khan dapat makan dan yang pasti dapat tempat tinggal, khan gratis ya?”.
“ aduh Rossy kamu berpikiran yang praktis dan sederhana saja ya? kamu ini khan mahasiswa apa tidak ada pekerjaaan yang layak dan juga yang mendukung studi mu disana dan yang tidak menyita waktu dan mengganggu kegiatan penelitian mu disana”.
“Apa ndak boleh jika aku memilih jadi pembantu rumah tangga”
‘ apa ndak bisa cari kerjaan lain saja yang sesuai dengan pendidikan kamu misalnya
jadi guru privat”.
“Iya sich kalo bisa memilih, tapi ……..pembantu itu khan juga manusia, betul khan?”.
“Iya……. Ya”, Floresia tersenyum dan.. mereka berdua lalu beranjak ke ruang Cyber internet untuk melanjutkan tugas masing-masing dalam mencari data dan menyelesaikan tugas.kuliah yang harus dikumpulkan segera kepada Dosen.

***
“Putra Minggu ini aku berangkat, via Air Asia ke Malaysia . Apa kamu ada waktu untuk menjemputku”.
“Ok”
“ Aku khan belum pernah ke Malaysia ? Aku takut kenapa-kenapa di sana nanti kalau kamu tidak menjempuku di airport Malaysia itu”.
“Iya…. aku akan jemput kamu. Kasih tau kapan dan no penerbangan kamu ya “
“ Apa jauh rumahmu dengan airport”.
“Iya cukup jauh perjalanan 2 jam 45 menit dengan pesawat”
“wow jauh juga ya”
“Iya”, Iya……. singkat itulah ucapan mu yang selalu aku tau dan ingat.
****

Rossy bersiap-siap akan berangkat ke Malaysia ,sekarang sudah bulan Oktober,dipersiapkan nya baju-baju, ada 2 koper dan dipersiapkan buku-buku juga ada 3 koper kok banyak…….iyalah khan mau studi di Malaysia itu.
Rossy ingat kata teman-teman nya kemaren,
“Jaman sekarang bukan buku lagi yang dibawa tapi flashdish dan Laptop,”
Betul juga kata teman-teman ku itu, flashdish aku punya, tapi Laptop aku belum punya,….nanti jika aku punya uang…..aku akan beli laptop ah indahnya..khayalan ini Angan dan khayal, ya khayal ini harus jadi kenyataan,.masak sich jaman sudah maju begini Laptop ndak punya, Laptop sudah bukan barang mewah lagi, orang sudah tenteng-tenteng Laptop untuk kegiatannya sehari-hari.
Iya ya …..aku ingin punya Laptop agar setiap saat jika aku ingin menulis aku bisa menulis. Tidak aku coret2 dengan tulisan tangan dulu seperti aku nulis tulisan ini “APAKAH PERLU KEJUJURAN INI BUATMU PUTRA”.
***

Iya Rossy ke Malysia untuk study selama 6 bulan karena diterima di UPM Malaysia sebagai mahasiswa penerima beasiswa Sandwich untuk pendalaman materi penelitian yang dibimbing oleh Prof Ghizan Saleh dan Prof Jamal Talib.
Rossy ingin mencari kerja sampingan selama study di Malaysia itu untuk tambahan uang saku. Syukur-syukur bisa beli Laptop.
Semula kerja sampingan terpikir di benak Rossy, yaitu menjadi penjaga toko, guru privat. Tetapi sebagai pembantu rumah tangga terbersit begitu saja, itu yang terpikir awal setelah kejadian Rossy terusir dari kostnya tempo hari.
Iya biarlah aku jadi pembantu. Aku sudah pengalaman bantu ibuku dirumah dulu, iya pembantu rumah tangga tapi khan.pembantu di Luar negeri Malaysia khan keren ya?. dan lagi pembantu itu juga manusia, aku ingat Rocker pernah memplesetkan kata-kata dan menyanyikan lagu itu .
Apalagi jika bekerja di rumah Putra, bisa kursus bhs Inggris,bisa pakai computernya, bisa smoking tampa beli sendiri, dan yang pasti tidur dan makan gratis. Ah….. sederhana dan praktis sekali pikiran Rossy saat ini.
Hebat ya….rendah hati ya…..sederhana sekali keinginan Rossy.hanya jadi cuci-cuci rumah saja walau di Malaysia .
Rossy bersiap-siap untuk tidur dan ingin terlelap, dan tidak tau apa yang terjadi di Airport besok harinya ketika Putra menjemputnya.
Akankah Rossy jujur pada Putra akan niat dan tujuan awalnya ke Malaysia itu.
“Wait and See” kata Rossy dalam hati.
Rossy terlelap dan Rossy bermimpi naik pesawat dan terbang melewati awan-awan putih. Dibawahnya terlihat sawah dan rumah-rumah menjadi kecil, ini menunjukan pesawat sudah terbang dalam ketinggian berapa mill dari permukaan laut. . Pesawat terus terbang …… terbang tinggi , Rossy serasa masuk ke awan……putih….. dingin …… dan terus melayang…….entah sampai kapan..
***

Tidak ada komentar: